Setelah
dipikir-pikir, semua yang ada di sekeliling manusia dan kehidupannya itu adalah
pilihan. Ini bisa dibilang adalah hal yang paling dibenci sama orang-orang yang
plin-plan, apalagi sudah menyangkut masalah masa depan. *rhyme* ;p
Kita mulai
dari pagi hari..
Alarm handphone
bunyi, milih di snooze atau langsung dimatiin dan bangun?
Mau mandi,
mau sabunan dulu atau shampoan dulu?
Sarapan, mau
makan nasi goreng atau roti? Minumnya, susu atau teh?
Berangkat
kerja, naik kereta aja biar cepet tapi penuh desak2an atau naik mobil pribadi,
nyaman tapi kena macet?
Sampai
akhirnya kita mulai memilih untuk urusan-urusan yang lebih serius, seperti..
Mau kuliah
apa, masuk Teknik karena ingin dikelilingin cowok ganteng atau masuk kedokteran
biar bisa jadi kebanggaan ortu?
Abis kuliah,
mau langsung married atau kerja dulu?
Abis kelar
S1, mau kerja dulu atau langsung S2?
Lalu,
setelah memasuki dunia pekerjaan, mau kerja yang mencari uang atau sesuai
dengan passion walaupun gajinya kecil?
Bagi
perempuan, mau kerja terus sampai dapat karir tertinggi atau akan tetap
mengalah untuk menjadi ibu rumah tangga?
Sampai pada
akhirnya, pilihan pun datang pada...
Mau cari pacar satu kantor dan satu profesi atau diluar dari
lingkungan kita? Mau yang lebih tua atau yang lebih muda? Orang padang atau orang jawa? Yang single atau pacar orang? ;p
Banyaknya si
pilihan.
Tapi satu
yang pasti…
Tidak ada
pilihan yang salah. Yang salah adalah cara pandang orang yang menganggap
pilihan itu salah. Pilihan yang dianggap salah belum tentu dilihat salah oleh
orang yang memilihnya. Selama resiko yang diterimanya tidak dirasa sebagai
suatu kesalahan, pilihan salah itu tidak salah.
Kesalahan bisa saja menjadi kebenaran, atau kesalahan yang dijadikan pembenaran? ;p